Sesederhana apapun cerita hidup yang kita alami, akan menjadi sebuah cerita menarik bagi orang lain apabila kita pandai mengolah kata saat menceritakannya.

Dear Kamu

Terima kasih karena bersedia menjadi tempatku berlabuh. Sekarang aku mengerti, berapa banyak doa yang dulu kurapalkan namun tidak terkabulkan. Tuhan menunggu untuk hari ini. Hari di mana aku dan kamu dipertemukan.

Tak terhitung entah berapa banyak lika-liku yang mewarnai perjalananku dalam mencari pelabuhan hati. Ditolak mentah-mentah, diabaikan, dicampakkan, ditinggal tanpa sebab, ditikung,  serta pahit getir cerita masa lalu. Kesakitan-kesakitan itu perlahan membawaku kepada sebuah hati, sebuah cinta yang dalam, sebuah pelabuhan nan elok bernama KAMU.

Aku tidak setampan Arjuna, hartaku tak sekaya raja. Hanya secuil rupiah yang kini terselip di dalam dompet. Hanya seraut wajah lelaki dusun dengan pesona pas-pasan yang kumiliki. Tapi perkara membahagiakan, aku akan menjadi orang yang paling berjuang untukmu. Terhitung sejak hari ini, kututup pintu hatiku untuk yang lain. Sepenuh hati dan jiwaku telah menjadi milikmu.

Terima kasih, Tuhan.
Terima kasih, kamu.