Sesederhana apapun cerita hidup yang kita alami, akan menjadi sebuah cerita menarik bagi orang lain apabila kita pandai mengolah kata saat menceritakannya.

Rehan & Aisyah


Oleh: @Amad_Kocil


Rehan berlari-lari kecil menuju rumahnya, menerobos hujan yang mengguyur tubuhnya tanpa ampun. Kakinya sedikit meloncat-loncat menghindari genangan air dari jalan yang becek dan berlubang. Baju koko yang dikenakannya basah kuyup, tubuhnya menggigil menahan dingin. Ia tergesa-gesa mengambil payung dan bergegas kembali ke mesjid.
Sesampainya di mesjid,  Rehan hanya mendapati Ihsan bersama remaja lainnya yang sedang asik mengobrol di luar mesjid. Mereka baru selesai rapat kepengurusan mesjid. Mata Rehan menyelidik, menyapu ke setiap sudut mesjid mencari sosok Aisyah, wanita yang sudah lama disukainya. Nihil! Aisyah tidak ada di sana. Mana bisa Aisyah pulang sendirian? Ia kan  tidak membawa payung. Batin rehan.

#FiksiLaguku Tantangan @KampusFiksi

Oleh: @Amad_Kocil

Perpaduan antara keheningan dan kesendirian, menghadirkan rindu beraroma kepedihan.
Kau tahu? Dua tahun sejak kehilanganmu sampai malam ini, satu-satunya sahabat setiaku hanyalah sepi. Bersama sepi aku selalu mengenangmu, kepada sepi pula selalu kuceritakan semua tentang kita. Saat kau bercerita tentang kejadian konyol waktu sekolah, saat kau berceloteh tentang betapa lucunya tingkah Bila anakmu, saat kau terkekeh karena mendengar cerita lucu dariku, saat kau bersedia menungguku begitu lama hanya untuk sekadar makan siang, saat dahimu mengerut saat aku berkeluh kesah padamu. Kenangan itu membuat rindu ini semakin membiru bagaikan luka lebam.
Seandainya bisa, aku ingin meminta kepada Tuhan untuk mengembalikanmu pada dunia ini, satu hari saja. Hanya untuk mengulang kembali cerita itu, dan mengenalkanmu kepada sahabat baruku, sahabat yang setiap detik selalu bersamaku setelah kau tiada. Dialah sepi.

Terinspirasi dari lagu Peterpan  Semua Tentang Kita.
Didedikasikan untuk sahabat terbaik saya. Alm. Bayu Yanuardi.

Tujuh Senja


Oleh: @Amad_Kocil


Dua jam telah berlalu sejak kuhempaskan tubuhku di atas pasir ini. Di sebuah pantai tempat di mana seharusnya dia datang menemuiku, seperti yang dijanjikannya minggu lalu. Entah berapa lama lagi aku mampu bertahan duduk di sini. Menunggu pria yang pernah membawaku ke puncak kebahagiaan tertinggi, lalu melemparku ke jurang penderitaan paling dalam. Tapi percaya atau tidak, sampai detik ini, aku tetap mencintainya. Tidak peduli dengan apa yang pernah dia lakukan padaku sebelum hari ini.

Gadis Berkerudung Biru

Oleh: @Amad_Kocil


Sore ini, entah untuk keberapa kalinya aku rela membuat diriku terlihat bodoh dengan duduk sendirian di lobi kampus. Mataku tak henti-hentinya menyelidik di balik punggung mahasiswa lain yang berlalu lalang dari ujung lobi ke ujung lainnya. Aku menunggu pemillik wajah cantik itu keluar dari balik pintu kelas di ujung lobi. Seorang mahasiswi jurusan akuntansi berwajah manis yang selalu memakai pin bergambar winnie the pooh pada tepian jilbabnya, sudah lama sekali aku menyukainya. Gadis itu bernama Nia.
Hampir tiga puluh menit berlalu, akhirnya wajah Nia menyembul di antara para mahasiswi yang menyembur dengan cepat keluar dari kelas.