Days 5: Tulis Tiga Film Yang Paling Berkesan Buatmu dan Jelaskan Alasannya
Sejujurnya tidak banyak yang bisa saya tulis di tema hari ke lima ini. Saya tidak terlalu mengerti soal film. Nonton di bioskop pun jarang. Selebihnya, saya biasa mendengar cerita serunya film A, film B, dan sebagainya dari teman-teman yang sudah nonton di bioskop. Tapi bukan berarti saya tidak pernah nonton film. Ada beberapa film yang pernah saya tonton dan membuat saya susah mupon. This is it!
1. Ada Apa dengan Cinta I
Saya masih duduk di bangku kelas dua SMA saat film ini mencuat ke permukaan dan ramai dibicarakan muda-mudi gaul pada masanya. Saat itu, pertama kalinya saya jatuh cinta kepada Dian Sastro, pemeran utama di film ini. Entah kenapa saya merasa cemburu ketika ada adegan si Cinta berciuman dengan Rangga di bandara. Hal lain yang membuat film ini berkesan adalah perpaduan kisah cinta dan persahabatan dengan porsi pas. Ceritanya ngena banget. Setting sekolahannya begitu terasa. Nuansa remaja khas anak sekolahan begitu kental. Jauh berbeda dengan sinetron-sinetron alay di jaman sekarang. Sampai saat ini, saya tidak pernah bosan menonton film ini.
1. The Raid
Saya selalu suka dengan yang namanya adegan berkelahi. Pukul-pukulan, saling bacok, bunuh-bunuhan, kepala pecah, darah berceceran. Apalagi adegan berkelahinya dibumbui seni beladiri yang berkelas seperti yang diperagakan Iko Uwais dan kawan-kawan. Film ini adalah film Indonesia pertama yang mencuri perhatian saya dan sukses membuat saya jatuh cinta terhadap film produk dalam negeri.
3. 5 cm.
Ini adalah film pertama yang saya tonton bersama sahabat-sahabat saya di Jakarta. Film ini menjadi semakin berkesan karena saya nonton bersama sahabat-sahabat saya di bioskop murah. Tapi, biar pun murah, jadi berkesan dengan adanya mereka. Kisah persahabatan di film ini membuat saya sedikit mengerti tentang apa arti sahabat. Film ini juga yang menginspirasi lahirnya buku pertama saya yang berjudul Koplax Rangers.
Yupz, itulah tiga film yang berkesan versi saya. Semuanya merupakan karya anak bangsa yang patut diacungi jempol. Semoga untuk ke depannya, perfilman Indonesia semakin maju dan lebih dicintai masyarakat dalam negeri.